Jumat, 28 Maret 2014

pekerja seks komersial dan drug abuse


Tugas Kespro
Dosen : Aisyah. SKM

PEKERJA SEKS KOMERSIAL
DAN DRUG ABUSE


DISUSUN  OLEH:
Ø ERNIATI
Ø HILDAYANTI
Ø NIRWANA
Ø NURHIDAYA
Ø NURWAHIDA
Ø RISKAWATI
Ø SITI ZARAH HUMAERAH
Ø ANDI ZULFIANA
Ø FARITZA NURFATNY

AKADEMI KEBIDANAN SYEKH YUSUF
2013


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku kelompok 5 (lima) makalah yang berjudul ”PEKERJA SEKS KOMERSIAL DAN DRUG ABUSE” dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan ketentuan waktu yang diberikan.
Kami selaku penyusun makalah menyadari akan kesalahan yang kami buat, oleh karena itu apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan diharapkan dapat mengkritik dan memberikan masukan kepada kelompok kami, agar kami sebagai penyusun dapat mengetahui dimana letak kesalahan kami guna menyempurnakan makalah kami.
Semoga makalah yang kami buat dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.



Kelompok 5


(...................)



BAB I
PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang ini Pekerja Seks Komersial bukan lagi menjadi hal yang tak biasa dikalangan masyarakat terutama remaja. Seperti diketahui bahwa PSK sangat identik dengan  penyakit-penyakit kelamin. Namun penyakit yang terjadi pada wanita yang berhubungan dengan alat reproduksinya sebagian besar kurang mendapat perhatian.
Penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit menular ini semakin tinggi karena semakin bebasnya hubungan seksual. Dalam melakukan hubungan seksual sebagian remaja tidak terlindungi dari pengaruh lingkungan, sehingga menjadikan anak tersebut seorang pekerja seks komersial.
Namun tidak menutup kemungkinan wanita-wanita yang status ekonominya rendah, ataupun ditinggal pasangannya menjadikan dia sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK) atau biasa disebut dengan pelacur.
Pelacuran menjadi hal yang problematis. Disatu sisi, dalam stigna ajaran agama, pelacuran merupakan kemungkaran dan dosa. Sementara disisi lain, pelacuran adalah kenyataan yang sulit diberantas, bahkan kian mewabah dengan segala hal yang  melatarinya. PSK dalam menjalani pekerjaannya mempunyai alasan-alasan yang berbeda-beda akan tetapi pada umumnya adalah mencari uang.
            Selain dari fenomena PSK, fenomena yang bisa dibilang sudah biasa dikalangan masyarakat terutama remaja yaitu Drugs Abuse. Dimana kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan Drug Abuse adalah penyalah gunaan obat-obat yang merupakan suatu penyelewengan obat bukan untuk tujuan medis / pengobatan atau tidak sesuai dengan indikasinya.
Pengaruh obat-obatan dengan generasi muda dewasa ini sangat erat sekali hubungannya. Banyak kasus pada era reformasi sekarang, perkembangan generasi muda terlibat kecanduan dan pengedaran narkoba, khususnya remaja sekolah, luar sekolah, atau bagi yang putus sekolah. Bahkan, kini narkoba sudah memasuki lingkungan anak pelajar sekolah dasar (SD), masuk ke pelosok-pelosok. Menurut perhitungan pada pakar diperkirakan ada sekitar empat juta jiwa yang terlibat pengaruh obat-obatan. Paling dominan kecanduan narkoba bersumber dari dalam diri seseorang, seperti minat,besarnya rasa ingin tahu, ketidakstabilan emosi dan faktor luar diri, seperti gangguan psikososial keluarga, lemahnya hukum bagi pengedar dan pengguna narkoba, lemahnya sistem bimbingan konseling dan lemahnya pendidikan agama.
 Dalam waktu yang relatif singkat kini penyalahgunaan zat telah menjadi momok yang mengerikan dengan segala akibatnya di berbagai bidang, baik medis, sosial, pendidikan, dan keamanan berupa meningkatnya kasus kriminalitas. Fenomena ini merupakan suatu kejutan baru di mana banyak tenaga ahli di berbagai bidang belum mampu mengantisipasi penyalahgunaan obat-obatan. Pada kasus penyalahgunaan zat ini kita masih melihat penyalahgunaan zat ini dimasukkan dalam kategori gangguan jiwa. Ironisnya lagi banyak kalangan medis sendiri yang aprioritas pada penanganan zat ini.


BAB II
PEMBAHASAN
1.    PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)
A.   PENGERTIAN PSK
Sebelum istilah PSK diperkenalkan, dahulu istilah yang kita kenal adalah pelacuran. Namun oleh kalangan feminis diubah untuk mencoba mengangkat posisi sosial pelacur menjadi setara dengan orang pencari nafkah lainnya, dan berlaku tidak hanya bagi perempuan saja tetapi juga seseorang yang secara anatomis laki-laki, akan tetapi secara psikologis merasa dan menganggap dirinya seorang perempuan.
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhya dengan melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan uang.
Saat ini tingkat kemoralan bangsa Indonesia  semakin terpuruk, hal ini terbukti dengan tingginya jumlah pekerja seks komersial. Akibatnya, semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual. Profesi sebagai pekerja seks komersial dengan penyakit menular seksual merupakan satu lingkaran setan. Biasanya penyakit menular seksual ini sebagian besar diidap oleh PSK, dimana dalam menjajakan dirinya terhadap pasangan kencan yang berganti-ganti tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.
Permasalahan yang berkenaan dengan pekerja seks diindonesia adalah tingkat perekonomian yang semakin mencekik kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat miskin, yang memaksa untuk menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.



B.   FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PSK
1.    Kemiskinan
Di antara alasan penting yang melatar belakangi adalah kemiskinan yang sering bersifat struktual. Struktur kebijakan tidak memihak kepada kaum yang lemah sehingga yang miskin semakin miskin, sedangkan orang yang kaya semakin menumpuk harta kekayaannya.
Kebutuhan yang semakin banyak pada seorang perempuan memaksa dia untuk
mencari sebuah pekerjaan dengan penghasilan yang memuaskan namun kadang dari beberapa mereka harus bekerja sebagai PSK untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
2.    Kekerasan seksual
Penelitian menunjukkan banyak faktor penyebab perempuan menjadi PSK diantaranya kekerasan seksual seperti pemerkosaan oleh bapak kandung, paman, guru dan sebagainya.
3.    Penipuan
Penipuan dan pemaksaan dengan berkedok agen penyalur kerja. Kasus penjualan anak perempuan oleh orang tua sendiripun juga kerap ditemui.
4.    Pornogarafi
Menurut definisi Undang-undang Anti Pornografi, pornografi adalah bentuk ekspresi visual berupa gambar, lukisan, tulisan, foto, film atau yang di persamakan dengan film, video, tayangan atau media komunikasi lainnya yang sengaja dibuat untuk memperlihatkan secara terang-terangan atau tersamar kepada publik alat vital dan  bagian-bagian tubuh serta gerakan-gerakan erotis yang menonjolkan sensualitan dan atau seksualitas, serta segala bentuk perilaku seksual dan hubungan seks  manusia yang patut diduga menimbulkan rangsangan nafsu birahi pada orang lain.

Selain itu, menurut para ahli faktor-faktor penyebab adanya PSK yaitu:
a)    Menurut H.Ali Akbar, mengemukakan 6 faktor yakni:
·         Tekanan ekonomi, Karena tidak ada pekerjaan, terpaksa mereka hidup menjual diri sendiri dengan jalan dan cara yang paling mudah.
·         Karena tidak puas dengan posisi yang ada, Walaupun sudah mempunyai pekerjaan tetap belum puas juga karena tidak bisa membeli barang-barang perhiasan yang bagus dan mahal.
·         Karena kebodohan, tidak mempunyai pendidikan atau intelegensi yang baik.
·         Cacat kejiwaan
·         Karena sakit hati, ditinggalkan suami atau setelah dinodai kekasihnya ditinggalkan begitu saja.
·         Karena tidak puas dengan kehidupan seksualnya atau hiperseksual.
b)    Menurut C.H Rolpholn dalam bukunya Women of the streets mengemukakan hasil tentang keadaan individu dan sosial yang dapat menyebabkan adanya PSK yakni:
·         Rasa terasing dari pergaulan atau rasa diasingkan dari pergaulan hidup pada suatu masa tertentu dalam hidupnya.
·         Faktor-faktor yang aktif dalam keadaan sebelumya diputuskan melacurkan diri. Dalam kenyataan,ini merupakan sebab langsung, tetapi hampir selalu dan hanya mungkin terjadi karena keadaan sebelumnya yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
·         Tergantung pada kepribadiaan wanita itu sendiri yang berhubungan erat dengan pengalaman masa lalu dan situasi masa kininya.
Sekian banyak pandangan teoritis perihal penyebab seseorang perempuan menjadi PSK atau pelacur. Berdasarkan pandangan teoritis dan pendapat-pendapat para ahli tersebut, maka faktor yang dipahami paling mempengaruhi dalam menuntut perempuan untuk menjadi pelacur yaitu faktor ekonomi. Selain itu, Mereka juga menyatakan bahwa pengagguran atau tidak memiliki pekerjaan dan keterampilan didukung rendahnya pendidikan, hal itu menyebabkan perempuan memasuki dunia perdagangan seks.
C.   FAKTOR – FAKTOR  PENDUKUNG PERILAKU  SEKS PADA REMAJA
Pekerja seks komersial kebanyakan terjadi pada remaja yang diawali dengan terjadinya pergaulan kearah seks bebas.dimana menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan seks adalah sebagai berikut :
1.    Tekanan yang Datang dari Teman Pergaulannya
Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.
2.    Adanya Tekanan dari Pacar
karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.
3.    Adanya Kebutuhan Badaniah
Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.
4.    Rasa Penasaran
Pada usia remaja. keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
5.    Pelampiasan Diri
factor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
Faktor lainnya datang dari lingkungan keluarga. bagi seorang remaja mungkin aturan yang diterapkan oleh kedua orang tuanya tidak dibuat berdasarkan kepentingan kedua belah pihak (orang tua dan anak), akibatnya remaja tersebut merasa tertekan sehingga ingin membebaskan diri dengan menunjukkan sikap sebagai pemberontak, yang salah satunya dalam masalah seks.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak di kehendaki, perlu ada perhatian dari kita bersama dengan cara memberikan informasi yang cukup mengenai pendidikan seks dan Pendidikan agama, Kalau tidak ada informasi dan pendidikan agama di khawatirkan remaja cendrung menyalah gunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa pencegahan sama sekali. semua menyedihkan, dan sekaligus berbahaya, hanya karena kurangnya tuntunan seksualitas yang merupakan bagian dari kemanusiaan kita sendiri. Kalau dikaitkan dengan kondisi saat ini maka sudah sewajarnyalah kita mendukung RUU APP.
D.   PERSOALAN – PERSOALAN PSIKOLOGI
1.     Akibat Gaya Hidup Modern
Seseorang perempuan pastinya ingin tampil dengan keindahan tubuh dan barang-barang yang dikenakannya. Namun ada dari beberapa mereka yang terpojok karena masalah keuangan untuk pemenuhan keinginan tersebut maka mereka mengambil jalan akhir dengan menjadi PSK untuk pemuasan dirinya.
2.     Broken Home
Kehidupan keluarga yang kurang baik dapat memaksa seseorang remaja untuk melakukan hala-hal yang kurang baik di luar rumah dan itu dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan mengajaknya bekerja sebagai PSK.
3.     Kenangan Masa Kecil yang Buruk
Tindak pelecehan yang semakin meningkat pada seorang perempuan bahkan adanya pemerkosaan pada anak kecil bisa menjadi faktor dia menjadi seorang PSK.

E.   DAMPAK YANG DITIMBULKAN BILA BERPROFESI SEBAGAI PSK
1.     Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya sebagai seorang    perempuan.
2.     Stabilitas sosial pada dirinya akan terhambat, karena masyarakat hanya akan selalu mencemooh dirinya.
3.     Memberikan dua buruk bagi keluarga.
4.     Mempermudah penyebaran penyakit menular seksual, seperti :
·         HIV / AIDS
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya system kekebalan tubuh oleh infeksi Human immune deficiency virus (HIV).sebagian besar (75 %) penularan terjadi melalui hubungan seksual.

·         Gonorhoe
Gonorhoe adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah ”kencing nanah”. Masa inkubasi 3-5 hari.
ü  Kuman penyebab : Neisseria gonorhoe
ü  Perantara : Manusia
ü  Tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
ü  Tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut.
ü  Cara penularan : kontak seksual langsung
ü  Tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
·         Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan kepada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal sebagai raja singa.
ü  Kuman penyebab : Triponema pallidum
ü  Perantara : Manusia
ü  Tempat kuman keluar : Penis, vagina, mulut, dan ibu hamil kepada bayinya.
ü  Cara penularan : Kontak seksual, ibu kepada bayinya
ü  Tempat kuman masuk : Penis, vagina, anus, mulut, tranfusi
·         Herpes Genetalia
Herpes genitalis (HG) merupakan IMS virus yang menempati urutan ke dua tersering didunia dan merupakan penyebab ulkus genital tersering di Negara maju.
ü  Nama lain : Jengger ayam (genital warts)
ü  Penyebab : Papilioma virus
ü  Perantara : Manusia
ü  Tempat kuman keluar : Penis, vagina, anus
ü  Cara penularan : hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi dan bisa juga secara vertical dari ibu kepada janin yang di kandungnya.
ü  Tempat kuman masuk : penis, vagina, anus.

F.    ASPEK KESEHATAN REPRODUKSI
Tidak dapat disangkal bahwa masalah PSK sangat erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi dan masalah ketimpang status sosial kaum perempuan. Perilaku seksual yang selalu berganti pasangan membuat para PSK mempunyai resiko yang tinggi untuk tertulari dan menularkan penyakit seksual.
Disebagian besar lokalisasi, pemeliharaan kesehatan bagi pekerjanya dilakukan oleh para medis atas inisiatif sendiri. Mengingat kualitas paramedik diindonesia pada umumnya, sangat sulit diharapkan bahwa mereka akan melakukan penyuluhan dan konseling tentang penyakit menular seksual kelokasi-lokasi PSK.
Pengabaian terhadap masalah ini hanya karena PSK secara resmi dianggap tidak ada. Padahal pengabaian ini akan memperbesar resiko mereka dan para pelanggan mereka untuk tertular penyakit seksual. Pada gilirannya para pelanggan itu mereka untuk tertular penyakit pada keluarganya sendiri. Pemerintah sendiri mengalami kesulitan untuk mendeteksi perilaku seksual masyarakat, terutama kaum remaja yang mencari pemuasan seksual dengan PSK.



G.    PENANGANAN MASALAH PSK
1.     Agama
Disinilah peran orang tua menanamkan prinsip islam untuk tidak mempergunakan hidupnya untuk melakukan perbuatan yang negative dan menamakan prinsip hidup yang beriman dan bertaqwa.
2.     Keluarga
·         Meningkatkan pendidikan anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari perilaku seks bebas.
·         Meningkatkan bimbingan agama sebagai tameng agar terhindar dari perbuatan dosa.
3.     Masyarakat
Meningkatkan kepedulian dan melakukan pendekatan terhadap kehidupan PSK.
4.     Pemerintah
·         Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
·         Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
·         Meningkatkan keamanan dengan lebih menggiatkan rajia lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapatkan rehabilitasi.


2.     DRUG  ABUSE ( PENYAHGUNAAN NARKOBA)
Drug Abuse atau Penyalahgunaan obat adalah cara menggunakan obat hanya untuk kesenangan pribadi atau golongan saja. Obat itulah yang dinamakan obat-obatan terlarang atau narkoba. Obat jenis ini adalah obat yang dapat menimbulkan efek perasaan yang senang (euphoria) yang biasanya dapat membuat candu. Pengaruh yang ditimbulkan oleh obat terlarang ini dilihat dari seberapa besar kemungkinan obat tersebut akan membuat peminumnya menjadi kecanduan. Semakin kuat obat tersebut, maka semakin besar kemungkinan peminumnya menjadi kecanduan.
A.   NARKOBA
1.     PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis atau semi sintetis, apabila seseorang menggunakan Pasti akan ketagihan atau ketergantungan, karena dalam zat ini terdapat unsur yang akan menjadikan pengguna kecanduan atau ketagihan. Maka kita harus waspada dalam bergaul terutama menghadapi para pengedar narkotika. Banyak cara yang digunakan pengedar, seperti mendekati para calon korbannya dengan memberi narkotika secara gratis. Setelah korban narkotika sudah ketagihan, maka harganya menjadi sangat berarti.
Departemen kesehatan Republik indonesia mengistilah narkoba sebagai napza, yakni singkatan dari narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif. Semua istilah ini mengacu pada kelompok zat yang mempunyai risiko kecanduan  bagi pemakainya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah psikotoprika yang di pakai untuk membius pasien saat hendak di operasi atau sebagai obat pada penyakit tertentu. Namun kini prsepsi ini telah di salah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Sementara berdasarkan BNN (Badan narkotika nasional) indonesianarkoba adalah obat atau bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Nah, zat indiktif yang terkandung dalam narkoba, dapat memengaruhi perasaan, mood, dan emosi bagi orang yang mengkomsumsinya. Ciri-ciri orang pengguna narkoba terlihat dari ciri-ciri perubahan fisik dan sikapnya.
a.    Ciri-ciri perubahan fisik pengguna narkoba
-       Gigi berwarna kuning
-       Bibir hitam dan kering
-       Wajah lusuh, lemas, dan tidak bersemangat
-       Suara serat dan mukanya pucat
-       Sering mengantuk dengan kantong mata berwarna gelap.
b.    Ciri-ciri perubahan sikap pengguna narkoba
-        Kasar, pemarah, dan emosi tidak karuan
-        Mudah tersinggung
-        Pemalas dan tidak peduli lingkungan
-        Sering melanggar peraturan sekolah
-        Mulai bergaya seperti preman

2.     FAKTOR – FAKTOR  PENYEBAB  PENYALAHGUNAAN NARKOBA
a.    Faktor narkoba itu sendiri
-        Tersedia dan mudah mendapatkannya
-        Khasiat yang diinginkan yakni menghilangkan rasa sakit, menenangkan, dan menidurkan.
-        Informasi yang berlebihan mengenai khasiat tersebut
b.    Faktor Personal
-        Ingin tahu dan coba-coba
-        Ingin melarikan diri dari suatu masalah
-        Ingin mendemostrasikan kebebasan
-        Ingin di bilang dewasa, modern, dan mengikuti zaman
-        Ingin menghilangkan rasa sakit atau ketidak nyamanan
c.    Faktor Lingkungan
-        Masyarakat menerima penggunaan obat tertentu, bersikap masa bodoh, dan kurangnya kontrol sosial
-        Mudahnya sarana komunikasi dan gencarnya informasi
-        Peranan teman sebaya yang menyalah gunakan narkoba
-        Bergaul dengan penyalahgunaan dan pengedar narkoba
-        Bertempat tinggalmdi lingkungan peredaran dan penyalahgunaan narkoba

3.     DAMPAK YANG  DITIMBULKAN  OLEH  NARKOBA
Secara umum dampak penggunaan narkoba yaitu :
-     Menimbulkan halusinogen, terutama ketika dikomsumsi dalam sekian dosis tertentu, seperti halusinasi dengan melihat suatu hal yang sebenarnya tidak ada, contohnya pemakaian kokaina.
-     Stimulan, yakni memberikan efek pada sistem kerja organ tubuh misalnya jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasa sehingga membuatnya lebih bertenaga untuk sementara waktu, membuat senang atau gembira untuk sementara waktu.
-     Depressan, yakni dapat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri.contohnya adalah penggunaan putau.
-     Adiktif, jika seseorang yang sudah mengonsumsi nrkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi, karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan orang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan saraf otak. Contohnya ganja, heroin, dan putau.
-     Analgesics, yaitu obat penghilang rasa sakit, contohnya aspirin, parasetamol, dan heroin.
a.      Dampak Tidak Langsung Narkoba yang Disalahgunakan
Akan bayak uang yang di butuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak di gerogoti zat beracun. Pemakainya akan di kucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik, karena pecandu narkoba selalu bersikap anti sosial. Biasanya keluarga akan marah besar karena mempunyai anggota keluarga yang memakai zat terlarang.kesempatan belajar pecandu akan hilang dan mungkin di keluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi.
            Pecandu akan sulit di percaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. Mereka akan terus merasa bersalah, karena mereka lupa akan kewajiban tuhan serta menjalani kehidupan yang di larang oleh ajaran agamanya. Bahkan hampir sebagian pecandunya akan di cobloskan kedalam penjara.
b.      Dampak langsung narkoba bagi tubuh manusia
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap pemakai narkoba untuk jangka waktu dapat dikatakan cukup ekstensif, terutama pada obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh menjadi tergantung pada obat untuk menjadi normal.
Dampak buruk pada tubuh akibat penggunaan narkoba adanya gangguan pada jantung, hemoprosik, traktur urina-rius, otak, pada tulang, pembuluh darah, pada endorin, kulit, sistem saraf, pau-paru,gangguan sistem pencernaan, infeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, herpes, dan TBC.
c.         Dampak langsung narkoba bagi kejiwaan manusia
Dampak buruk dari penggunaan narkoba bagi kehidupan jiwa manusia adalah dapat menyebabkan depresi, pengguna jiwa (psikotik), menyebabkan bunuh diri, melakukan tindak kejahatan, kekerasan, dan pengerusakan. Ketergantungan mental lebih susah untuk di pilihkan dari pada ketergantungan fisik.   
Ketergantungan mental dikenal juga dalam bentuk sugesti. Orang sering kali menganggap bahwa sakau dan sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakau bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk gejala putus obat. Adapun sugesti ialah ketergantungan mental berupa keinginan kembali menggunakan narkoba. Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara norma.
d.         Dampak buruk terhadap emosi
Narkoba ialah zat yang bisa mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang akan ikut terpengaruh. Jenis-jenis narkoba yang termaksud kelompok uppers,seprti shabu-shabu bisa memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dan kekerasan,terutama bila orang ini memiliki temperament emosional.Hal ini,mengakibatkan tingginya domestic violence dan perilaku abusive.
Di karenakan pikiran pecandu yang terobsesi pada narkoba dan pengguna narkoba dan pengguna narkoba, maka mereka tidak akan takut untk melakukan tindakan kekerasan terhadap orang yang mencoba menghalanginya,di tambah pula kondisi emosional seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja.
4.      KLASIFIKASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyalahgunaan narkoba dapat di klasifikasikan menjadi 5 bagian, antara lain :
a.    Experiment User
Mereka pada umumnya menggunakan narkoba tanpa motivasi tertentu dan hanya didorong oleh perasaan ingin tahu saja.pemakain narkoba hanya sesekali dengan dosis yang relatif kecil,belum ada ketergantungan fisik atau psikologis.kelompok pengunaan ini jumlahnya sangat banyak.
b.    Rekreational User
Mereka sudah lebih sering menggunakan narkoba,namun pemakaiannya masih terbatas dan hanya pada waktu tertentu,seperti pada pesta atau rekreasi.biasanya pemakain memiliki keterikatan yang  tinggi dengan kelompoknya.umumnya mereka belum mengarah pada pemakai yang berlebiahan.
c.    Situational User
Mereka yang menggunakan narkoba  jika menghadapi situasi yang sulit,karena mereka menganggap tidak sanggup mengatasi masalah tanpa bantuan narkoba.pengguna narkoba  pada golongan ini emmbentuk pola perilaku  tertentu yang mendorongnya lebih sering mengulangi perbuatan atau memakai  narkoba sehingga mereka  memiliki risiko untuk menjadi pecandu lebih besar dibandingkan  pada kelompok di atas.
d.    Intensified User
Mereka menggunakan secara kronis,paling tidak sehari sekali.kelompok ini sudah merasa sabagai kebutuhannya  atas narkoba atas bentuk kenikamatan da pelarian diri dari takaanan-tekanan psikologis atau masalah yang sering dihadapi.
e.    Compulsive Dependence User
Mereka menggunakan narkoba secara berlabihan,rutin,dan dengan dosis yang  tinggi.mereka tidak dapat lagi melepaskan kebiasaanya  tanpa menderita goncangan dan gangguan psikis dan fisik.mereka tergolong oramg yang menderita  gangguan mental yang berat sehingga membutuhkan perawatan khusus.
5.       KARAKTERISTIK ORANG YANG BERISIKO TINGGI MEMAKAI  NARKOBA
Karekteristik orang yang berisiko tinggi menyalahgunakan narkoba yaitu:
  • Sangat menuntut kebebasan sehingga mereka tidak  mau patuh terhadap peraturandan menolak pekerjaan yang menuntut  ketekunan.
  • Mengutamakaan nilai-nilai pertemanan yang berlebihan dan solidaritas atas pada kawan yang melewati batas umum.
  • Suka tampil lebih dibandingkan dengan kawan-kawannya dan mudah sekali kehilangan kontrol diri.
  • Berpotensi bertindak agresif,deskruktif,dan konfrontatif jika kehendaknya tidak tercapai
  • Berpotensi melanggar norma-norma yang berlaku
  • Suka mencari sensasi,melakukan hal-hal yang memiliki risiko berbahaya  yang berlebihan.
  • Tidak dapat menunggu(sabar),cepat merasa bosan serta merasa tertekan,murung dan merasa  tidak sanggup berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Kurang motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan atau pekerjaan.
  • Cenderung memiliki gangguan jiwa,seperti kecemasan,apatis menarik diri dalam pergaulan,dan tidak tahan stres.
  • Putus sekolah pada usiah yang sangat dini
  • Timbulnya perilaku antisoaial,seperti sering mencuri,berbohong,atau perilaku delinkuensi.
  • Memiliki persepsi bahwa relasi dalam keluarga kurang dekat walaupun terkadang ini tidak benar.
  • Kehidupan dirinya dalam keluarga sudah tidak religius
6.         KARAKTERISTIK ORANG YANG MEMILIKI RESIKO  RENDAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA
  • Sehat secara fisik dan mental,baik emosi,pikiran,dan perilaku
  • Mampu berperan dalam masyarakat secara harmonis dan jujur terhadap dirinya serta sungguh-sungguh tarhadap orang lain.
  • Mampu menguasai stres yang mendadak ataupun yang berat.
  • Dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan santai dan bermanfaat serta memiliki cita-cita hidup yang relistis sesuai pada minat dan kemanpuannya.
7.     JENIS-JENIS NARKOBA
1.    NARKOBA ALAM
Narkoba alam adalah zat adaptif yang berasal dari batang, akar, atau daun yang dapat digunakan sebagai narkotika tanpa melalu proses kimia. Ada beberapa jenis narkotika  alam mislnay opium(candu) kokain, ganja, dan mariyuana.
a.    Opium (Candu)
Kata opium berasal dari kata opiate,yakni suati zat kimia alamiah dalam opium poppy yang mempunyai efek narkotik untuk menghilangkan rasa sakit dan induksi tidur. Opium adalah termasuk golongan tumbuhan musim,dapat tumbuh di daerah pegunungan dengan suhu dengan suhu 20 C, tinggi tanaman antara 70-110 cm dan daun yang berwarna hijau berlekuk-lekuk. Panjangnya sekitar 10-25 cm. Bunganya berwarna merah, putih atau ungu, bentuk buahnya sebesra jeruk nipis atau kepalan tangan bayi dan terdapat pada tiap tangkai satu buah dengan tegak lurus ke atas. Bahan yang membuat candu terbuat dari getahnya yang diperoleh dengan menoreh buahnya.
            Menurut DSM-1V-TR  kriteria gangguan intoksikasi opium meliputi perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang signifikan dan disertai adanya penyeempitan(dilatasi) pupil, mengantuk, koma, slured speech (gaya bicaraa seperti tertelan), dan hendaya pada atensi dan ingatan.
Ciri-ciri dampak buruk pada fisik akibat opium yaitu:
·         Malas bergerak dan banyak tidur
·         Denyut jantung bertambah cepat
·         Kejang-kejang dengan pupil mata mengecil
·         Takanan darah meningkat
·         Berkeringat dingin dibarengi mual dan muntah
·         Luka pada sekat rongga hidung
·         Kehilangan nafsu makan sehingga menurun berat badan
Adapun ciri-ciri dampak buruk psikologis akibat opium yaitu:
·         Depresi berat,rasa lelah yang berlebihan
·         Apatis,gugup,gelisah,dan merasa curiga
·         Rasa gembbira yang berlebihan dan banyak bicaraa tapi cadel
·         Rasa harga diri meningkat

b.    Koka
            Termasuk golongan tanaman perdu,mencapai ketinggian 2-3 meter,  bisa mencapai 20-30 tahun,  daun meletak pada tangkai dan letaknya berselang-selang, helai daun satu tumbuh persatu pada cabang tangkai, bentuk daun bulat telur agak pipih dengan  tiga tulang daun hampir sejajar,berbungah kecil-kecil, sedang buahnya hijau menjadi merah,  dan keras.di indonesia juga pernah tumbuh, yaitu di jember, pasuruan,  umumnya mudah tumbuh di daerah jawa timur. Nama lain untuk jenis ini di Yogyakarta adalah kokain,dan ini untuk klaten. Adapun di negara-negara asing namanya adlah theleaf ,coke, dynamite crine gire golddust,  cocaine,  nose candy, paradise rock, atau snow white.
Ciri-ciri dampak buruk pada fisik akibaat opium yaitu:
·         Denyut jantung bertambah cepat
·         Kejang-kejang dan pupil mata melebar
·         Berkeringat dingin dan mual-mual hingga muntah
·         Pendarahan pada otak dan penyumbatan pembuluh darah
·         Pergerakan mata tidak terkendali
·         Kekauan otot-otot tubuh terutama pada otot leher
·         Adapun ciri-ciri efek psikologis penggunaan kokaina yaitu:
·         Gelisah atau sebaliknya rasa gembira berlebihan
·         Merasa harga dirinya meningkat sehingga banyak bicara
·         Hipersensitif sehingga mudah emosi dan ingin berkalahi

c.    Ganja
            Ganja adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang berasal dari kata  cannabis sativa dan banyak hidup liar di wilayah  - wilayah beriklim tropis dan sedang, dan biasanya sering disebut sebagai weed atau rumput.
            Ganja dapat tumbuh hampir di semua daerah indonesia, termasuk golongan tanaman perdu, bisa mencapai ketinggian 1-4 meter, berumur antara enam bulan hingga dua tahun, helai dau bentuknya memanjang, pinggir bergerigi, ujung lancip, bagian bawah daun bebulu halus, jumlah helai daun selalu ganjil jumlahnya 5, 7, 9 dan seterusnya. Secara laboratoris tumbuhan ini mengandung zat THT (tetara hydro cannabinol) yakni zat psikoaktif yamg berefek halusinasi. Di pasaran gelap berbentuk tembakau, ganja, ganja kering, dalam linting, amplop, bungkus, budhastik, minyak - ganja, hasbis, dan biji. Perkembangbiakan ganja adalah melalui biji. Reaksi psikologis pada ganja umumnya memengaruhi suasana perasaan yang berubah-ubah,  merasa adanya mimpi, seperti melihat warna-warna yang tergambar jelas, merasa high fly dan meningkatkannya motivasi dalam waktu singkat ( Ivensen, 2000)
Pada dosis yang rendah pecandunya akan mengalami halusinasi, paranoia, dan pusing-pusing. Peneliti terhadap orang yang sering menggunakan zat ini akan menunjukkan hendaya dalam ingatan, motivasi, konsentrasi, harga diri dan rusaknya pola hubungan social, dan pekerjaan ( has, dkk, 1987; roffman dan barnhart, 1987).
Hendaya dalam motivasi terlihat dari sikap apatis, yakni tidak adanya kemauan melaksanakan rencana jangka panjang. Hal ini di sebut sebagai inmotivational syndrome (Ivensen, 2000)
Ciri-ciri efek buruk fisik akibat pemakaian ganja yaitu:
-       Mata sembab.
-       Kantong mata terlihat bengkak, merah dan berair.
-       Pendengaran terganggu.
-       Dehidrasi, tulang gigi teropos dan liver.
-       Saraf otak dan saraf mata rusak.
Adapun ciri-ciri dampak buruk psikologis pemakaian ganja yaitu:
-       Sering melamun dan tertawa sendiri.
-       Perasaan yang berubah-ubah.
-       Memiliki halusinasi dan cenderung paranoia.
-       Merasa adanya peningkatan harga diri.
-       Innovational dalam berbagai aktifitas.
-       Maladaftif pada euphoria, kecemasan, dan adanya hendaya.
-       Terkadang cepat marah, tidak bergairah, dan gelisah
d.    Mariyuana
Adalah nma khusus untuk hemp, suatu tanaman tinggi mencapai dua meter , bentuk daun mirip daun singkong, daun warna hijau, dan tumbuh terbaik di daerah pegunungan. Zat kimia adiktif utama di dalam mariyuana adalah tetrahydrocannabinol yang bisa d deteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba menghisap mariyuana dengan rokok atau pipa. Jika putus dari zat mariyuana, maka si pemakai akan sakau dengan gejala seperti mata berair, hidung berselesma, dan badan jadi nyeri.
Pemakaian yang banyak  dapat menyebabkan kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi. Mariyuana juga dapat menyebabkan distrosi persepsi, kehilangan koordinasi, dan detak jantung meningkat, timbul rasa cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis, dan bronchitis.
2.    NARKOTIKA SEMI – SINTESIS DAN SINTESIS
Narkoba semi sintesis ialah jenis narkoba yang bahannya terbuat dari alkolaid opium dengan penanteran dan dip roses secara kimiawi untuk di jadikan bahan obat yang berkhasiat narkotika. Misalnya heroin, putau, dan codein.
Sedangkan narkoba sintesis ialah zat yang di peroleh melalui proses kimia dengan menggunakan bahan baku kimia sehingga memperoleh hasil baru yang mempunyai efek narkotika. Misalnya pethidin dan methadone. Adapun jenis-jenis  narkoba ini antara lain:
a.    Cocaine
Cocaine sering di hirup melalui hidung atau di isap dengan rokok. Jika di suntikkan akan sangat rentan berdampak penyakit HIV-AIDS. Akibat buruk cocaine terhadap fisik adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri dan cemas. Mengisap crack cocaine bersama rokok menimbulkan paranoia, timbulnya ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat desulasi yang di alaminya. Cocain dapat menyebabkan kematian karena pernapasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen. 
b.     Methamphetamine
Ialah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang merangsang saraf sentral. Biasanya di konsumsi melalui mulut, dihirup, dan daya serangnya ke otak pemakai.
e.     Heroin
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkannya ke dalam tubuh. Pemakai merasa gelora kesenangan di sertai panas badan,mulut kering, perasaan yang berat, dan mental jadi kelam berawan menuju depresi dalam system syaraf sentral. Jika di hentikan maka pemakai akan sakau, gelisah, sakit pada otot dan tulang, imsomnia dan muntaber. Biasanya hal ini di lakukan oleh konseler spesialis narkoba dengan menggunakan mutimethods konseling terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit demi sedikit, dalam jangka panjang untuk pengobatan kecanduan heroin di maksudkan agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan. Pemakainya sangat rentan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.
f.      Club Drugs
·         Ecstacy
Ecstacy dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, dan paranoia. Ciri-ciri penggunaan fisik pada gangguan ecstacy adalah ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi, kerusakan otak, perilaku agresif, mood, kegiatan seks sual makin meningkat, tidur terus, dan sensitive kena penyakit.
Dampak buruk lainnya terhadap penggunaan pil ecstacy :
-       Energik tetapi matanya sayu.
-       Wajahnya pucat, berkeringat dan sulit tidur.
-       Terjadi kerusakan pada saraf otak.
-       Dehidrasi, gangguan liver, tulang, dan gigi keropos.
-       Tidak nafsu makan dan saraf mata rusak.
-        
·         Rohypnol
Obat ini sangat berisiko terhadap kesehatan manusia. Dampak buruk pemakai rohypanol adalah liver, ginjal, tekanan darah, dan kerusakan pada otak.
·         Ketamine
Gejala yang di pakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang di inginkan. Jika over dosis berakibat kehilangan memori, mengigau, dan kehilangan koordinasi.
·         Shabu-shabu
Dampak buruk dari penggunaan shabu-shabu yaitu:
-       Energik namun bersifat  paranoid.
-       Sulit tidur, sulit berpikir, dan kerusakan saraf otak.
-       Sulit mengendalikan pernapasan hingga sering sesak nafas.
-       Banyak bicara.
-       Denyut jantung bertambah cepat dan pendarahan otak.
-       Shock pada pembuluh darah jantung.
-       Dapat menimbulkan kematian.

·         Benzodiazepine
Dampak buruk dari pemakaian benzodiazepine adalah:
-       Berjalan sempoyongan.
-       Wajah kemerahan, banyak bicara dan cadel.
-       Emosinya mudah marah.
-       Konsentrasi terganggu akibat kerusakan otak.

·         Gammahydroxybutyrate
Dampak buruk yang di timbulkan dari penggunaan obat ini adalah kehilangan kesadaran dan serangan jantung.
8.     REDUKSI PENYALAH GUNAAN NARKOBA
1.      Cara Eduksi
Dilakukan dengan beberapa cara mengadakan pembinaan lingkungan hidup masyarakat terutama kaum remaja dan pemuda dengan kegiatan yang bersifat kreatif, produktif dan konstruktif agar  mendapatkan  day cegah, tangkal, waspada serta terbinanya kondisi perilaku, dan norma  hidup bebas dari narkoba.
2.      Cara Prefentif
            Di lakukan dengan beberapa cara antara lain,mewaspadai tempat-tempat peredaran dan pengguna narkoba.ikut menyatakan peran dengan segala bentuk narkoba dan akibat yang di timbulkan.Pernyataan ini di dapat dalam bentuk slogam-slogam anti narkoba yang di tempatkan pada tempat-tempat yang  erat hubungannya dengan peredaran dan pengguna narkoba.
3.       Cara Represif
Dengan cara represif tentunya pihak aparat hukum dan bersama masyarakat berusaha untuk mengungkap motif atau latar belakang kejahatan narkoba,kemudian aparat hukum menindaklanjuti pelaku kejahatan narkoba secara hukum yang berlaku.
4.      Upaya Penegakan Hukum
Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi masyarakat secara swakarsa dan terkoodinasi,melakukan proses hukum bagi pecandu dan pengadar narkoba secara objektif,transparan,cepat,tepat tuntas dan adil oleh aparat hukum yang professional,dan bertanggung jawab.
5.      Mengembangkan Sistem Sosial yang Responsif
Artinya mengupayakan generasi muda kepada organisasi-organisasi yang membangun merek a menjadai sekelompok pemuda yang bermanfaat di lingkungan tempat pemuda ini berada.Upaya yang perlu di lakukan terhadap kelompok generasi  muda dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di lakukan dengan 3 cara :
a.    Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang di lakukan  sebelum penyalahgunaan terjadi dan          biasanya dalam bentuk pendidikan,kampanye,atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya narkoba serta pada pendekatan dalam keluarga,sekolah,organisasi,tempat kerja,dan tempat-tempat umum.
b.    Pencegahan Sekunder
Yakni tindakan yang di lakukan saat penggunaan narkoba sudah terjadi dalam upaya peyembuhan (treatment).Cara-cara ini di tangani oleh lembaga professional di bidangnya,yakni lembaga medis seperti klinik,rumah sakit,dan dokter.Tahap pencegahan sekunder meliputi tahap penerimaan awal dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,tahap ditoksikasi,dan terapi medik yang di lakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
c.    Pencegahan Tersier
Upaya yang di lakukan untuk merehabilitasi mereka yang memakai dan pada proses penyembuhan.upaya ini di lakukan dalam kurun waktu yang cukup lama oleh lembaga khusus,seperti klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat(therapeutic community).Tahap ini di bagi atas 2 fase :
·         Fase stabilitas yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat.
·         Fase social dalam masyarakat agar mantan penyalahgunaan narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
9.         PENYEBAB KAMBUHNYA KECANDUAN NARKOBA
            Berbagai pemicu yang menempatkan orang yang berisiko kambuh ke pola lama penggunaan narkoba di sebabkan oleh :
-       Emosi yang negatif,seperti kemarahan,trauma kesedihan,atau akibat stress
-       Ketidaknyamanan fisik,seperti penarikan dari rasa sakit fisik.
-       Kondisi emosi yang ingin mencari perasaan yang lebih baik.
-       Pengujian terhadap control pribadi.
-       Kuatnya godaan atau dorongan ginan untuk menggunakan lagi.
-       Konflik dengan orang lain.
-       Tingginya tekanan sosial untuk menggunakan narkoba.
-       Ingin bersenang-senang dengan teman atau keluarga.



BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
·         Pekerja seks komersial atau disebut juga dengan Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan demi mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat. Faktor-fakor penyebab utama adanya psk tidak lain karena faktor ekonomi yaitu kemiskinan. Selain itu ada juga faktor penipuan, kekerasan seksual,pornografi dan faktor psikologi. Secara garis besar tidak ada pasal khusus yang mengatur tindak pidana pelacuran. Akan tetapi biasanya masyarakat menghukum mereka dengan cara mengucilkan para psk atau mengusirnya dari kampungnnya. Dari sekian banyak kasus-kasus PSK yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, ini menandakan bahwa status hukum mengenai PSK masih lemah.
·         Penggunaan  obat  -  obatan pada umumnya banyak terjadi pada kalangan anak remaja yang masih labil dan mudah untuk di pengaruhi untuk menggunakan obat-obatan terlarang atau Narkotika. Selain itu ada 2  faktor utama yang menyebabkan yaitu dari dalam diri seseorang dan dari luar diri seseorang. Masalah
paling  umum yang menyebabkan sesorang menjadi pemakai Narkoba adalah untuk melarikan diri mereka dari masalah yang sedang mereka hadapi selain itu mereka ingin menenangkan diri dengan menggunakan Narkoba dapat memberikan ketenangan. Peran serta masyarakat dan pemerintah sanagat membantu para pemakai atau korban dari Narkotika untuk mengembalikan mereka kepada kondisi semula. Harus ada nya toleransi atau perhatian antar sesame manusia supaya penggunaan Narkoba dapat ditekan semaksimal mungkin. Ada beberapa upaya penanganan masalah yaitu dengan preventif (Pencegahan sebelum masalah tersebut menjadi besar), Represif (pemberian hukuman kepada para korban), kuratif (penyebuhan korban dengan menggunakan bantuan medis), Rehabilitatif (rehabilitasi).

B.        SARAN
·         Dalam makalah ini menjelaskan tentang apa itu PSK, penyebab adanya PSK serta penanganannya. Jadi kita sebagai seorang bidan maupun masyarakat hendaknya dapat mengurangi penyebaran penyakit menular seksual yang ditularkan oleh pekerja seks komersial, dengan cara penyuluhan tentang penggunaan kondom serta membatu pemerintah untuk mengontrol remaja-remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas khususnya pergaulan seks bebas.
·         Dari pembahasan yang sudah ada di atas peran pemerintah dalam penanganan masalah ini sangat besar harus tanggap terhadap masalah yang terjadi dalam masyarakat. Dan ruang gerak para sindikat harus terus dipersempit sehingga penyebarannya pun dapat ditekan sehingga tidak banyak korban yang terjatuh kedalam penggunaan Narkotika. Cara yang harus diberi tahu kepada remaja atau individu lainnya agar tidak mengkonsumsi narkotika adalah:
ü  Individu / Anak harus diberikan pejelasan mengenai bahaya penyalahgunaan obat (narkoba).
ü  Orangtua harus bisa menjelaskan mekanisme bekerjanya psikotoprika terhadap otak, perilaku, emosi, serta bahayanya terhadap organ-organ tubuh pada si pemakai.
ü  Orangtua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak agar terjauh dari penggunaan narkoba.
ü  Orang tua harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas dalam keluarga
ü  Orangtua harus tau siapa saja teman yang bergaul dengan anaknya, kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan anaknya dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Pieter, Herri Zan., dkk., 2011. Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Arifin, Ardiansyah. 2003. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja. Surabaya: Yayasan Mulia Abadi
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta : Arcan
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.

1 komentar:

  1. Saat ini S128Cash sudah menjadi salah satu Bandar Judi Online Teraman dan Terpopuler diseluruh kalangan masyarakat Indonesia, karena Situs ini sendiri sudah mendapatkan Lisensi Resmi dari pusat perjudian Internasional didunia.
    Berbagai macam permainan yang sedang Populer tersedia disini, yaitu Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker, Slot Games Online, Tembak Ikan Online dan Klik4D.

    S128Cash juga menyediakan berbagai PROMO BONUS yang sangat menarik untuk member Tercintanya, seperti :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Ayo, segera bergabung dan raih kemenangan Anda bersama kami.
    Hubungi kami :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola Online Terpercaya

    BalasHapus