Tugas
Kespro
Dosen : Aisyah. SKM
PEKERJA SEKS KOMERSIAL
DAN DRUG ABUSE
DISUSUN OLEH:
Ø
ERNIATI
Ø
HILDAYANTI
Ø
NIRWANA
Ø
NURHIDAYA
Ø
NURWAHIDA
Ø
RISKAWATI
Ø
SITI ZARAH HUMAERAH
Ø
ANDI ZULFIANA
Ø
FARITZA NURFATNY
AKADEMI
KEBIDANAN SYEKH YUSUF
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
selaku kelompok 5 (lima) makalah yang berjudul ”PEKERJA SEKS KOMERSIAL DAN DRUG
ABUSE” dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan ketentuan waktu yang
diberikan.
Kami
selaku penyusun makalah menyadari akan kesalahan yang kami buat, oleh karena
itu apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan diharapkan dapat mengkritik
dan memberikan masukan kepada kelompok kami, agar kami sebagai penyusun dapat
mengetahui dimana letak kesalahan kami guna menyempurnakan makalah kami.
Semoga
makalah yang kami buat dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok
5
(...................)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di zaman sekarang ini Pekerja Seks
Komersial bukan lagi menjadi hal yang tak biasa dikalangan masyarakat terutama
remaja. Seperti diketahui bahwa PSK sangat identik dengan penyakit-penyakit kelamin. Namun penyakit yang
terjadi pada wanita yang berhubungan dengan alat reproduksinya sebagian besar
kurang mendapat perhatian.
Penelitian menunjukkan bahwa angka
kejadian penyakit menular ini semakin tinggi karena semakin bebasnya hubungan
seksual. Dalam melakukan hubungan seksual sebagian remaja tidak terlindungi
dari pengaruh lingkungan, sehingga menjadikan anak tersebut seorang pekerja
seks komersial.
Namun tidak menutup kemungkinan
wanita-wanita yang status ekonominya rendah, ataupun ditinggal pasangannya
menjadikan dia sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK) atau biasa disebut
dengan pelacur.
Pelacuran menjadi hal yang problematis.
Disatu sisi, dalam stigna ajaran agama, pelacuran merupakan kemungkaran dan
dosa. Sementara disisi lain, pelacuran adalah kenyataan yang sulit diberantas,
bahkan kian mewabah dengan segala hal yang
melatarinya. PSK dalam menjalani pekerjaannya mempunyai alasan-alasan
yang berbeda-beda akan tetapi pada umumnya adalah mencari uang.
Selain dari fenomena PSK, fenomena
yang bisa dibilang sudah biasa dikalangan masyarakat terutama remaja yaitu Drugs
Abuse. Dimana kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan Drug Abuse adalah
penyalah gunaan obat-obat yang merupakan suatu penyelewengan obat bukan untuk
tujuan medis / pengobatan atau tidak sesuai dengan indikasinya.
Pengaruh obat-obatan
dengan generasi muda dewasa ini sangat erat sekali hubungannya. Banyak kasus
pada era reformasi sekarang, perkembangan generasi muda terlibat kecanduan dan
pengedaran narkoba, khususnya remaja sekolah, luar sekolah, atau bagi yang
putus sekolah. Bahkan, kini narkoba sudah memasuki lingkungan anak pelajar
sekolah dasar (SD), masuk ke pelosok-pelosok. Menurut perhitungan pada pakar
diperkirakan ada sekitar empat juta jiwa yang terlibat pengaruh obat-obatan.
Paling dominan kecanduan narkoba bersumber dari dalam diri seseorang, seperti
minat,besarnya rasa ingin tahu, ketidakstabilan emosi dan faktor luar diri,
seperti gangguan psikososial keluarga, lemahnya hukum bagi pengedar dan
pengguna narkoba, lemahnya sistem bimbingan konseling dan lemahnya pendidikan
agama.
Dalam waktu yang relatif singkat kini
penyalahgunaan zat telah menjadi momok yang mengerikan dengan segala akibatnya
di berbagai bidang, baik medis, sosial, pendidikan, dan keamanan berupa
meningkatnya kasus kriminalitas. Fenomena ini merupakan suatu kejutan baru di
mana banyak tenaga ahli di berbagai bidang belum mampu mengantisipasi
penyalahgunaan obat-obatan. Pada kasus penyalahgunaan zat ini kita masih
melihat penyalahgunaan zat ini dimasukkan dalam kategori gangguan jiwa.
Ironisnya lagi banyak kalangan medis sendiri yang aprioritas pada penanganan
zat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)
A. PENGERTIAN PSK
Sebelum
istilah PSK diperkenalkan, dahulu istilah yang kita kenal adalah pelacuran.
Namun oleh kalangan feminis diubah untuk mencoba mengangkat posisi sosial
pelacur menjadi setara dengan orang pencari nafkah lainnya, dan berlaku tidak
hanya bagi perempuan saja tetapi juga seseorang yang secara anatomis laki-laki,
akan tetapi secara psikologis merasa dan menganggap dirinya seorang perempuan.
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana
seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhya dengan melakukan
hubungan seksual untuk mendapatkan uang.
Saat ini tingkat kemoralan bangsa Indonesia
semakin terpuruk, hal ini terbukti dengan tingginya jumlah pekerja seks
komersial. Akibatnya, semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual.
Profesi sebagai pekerja seks komersial dengan penyakit menular seksual
merupakan satu lingkaran setan. Biasanya penyakit menular seksual ini sebagian
besar diidap oleh PSK, dimana dalam menjajakan dirinya terhadap pasangan kencan
yang berganti-ganti tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.
Permasalahan yang berkenaan dengan pekerja seks
diindonesia adalah tingkat perekonomian yang semakin mencekik kehidupan
masyarakat Indonesia. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat miskin, yang
memaksa untuk menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
B.
FAKTOR –
FAKTOR PENYEBAB PSK
1. Kemiskinan
Di antara
alasan penting yang melatar belakangi adalah kemiskinan yang sering bersifat
struktual. Struktur kebijakan tidak memihak kepada kaum yang lemah sehingga
yang miskin semakin miskin, sedangkan orang yang kaya semakin menumpuk harta
kekayaannya.
Kebutuhan yang semakin banyak pada
seorang perempuan memaksa dia untuk
mencari sebuah pekerjaan dengan
penghasilan yang memuaskan namun kadang dari beberapa mereka harus bekerja
sebagai PSK untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
2. Kekerasan
seksual
Penelitian
menunjukkan banyak faktor penyebab perempuan menjadi PSK diantaranya kekerasan
seksual seperti pemerkosaan oleh bapak kandung, paman, guru dan sebagainya.
3. Penipuan
Penipuan dan pemaksaan dengan
berkedok agen penyalur kerja. Kasus penjualan anak perempuan oleh orang tua
sendiripun juga kerap ditemui.
4. Pornogarafi
Menurut definisi Undang-undang Anti
Pornografi, pornografi adalah bentuk ekspresi visual berupa gambar, lukisan, tulisan,
foto, film atau yang di persamakan dengan film, video, tayangan atau media
komunikasi lainnya yang sengaja dibuat untuk memperlihatkan secara
terang-terangan atau tersamar kepada publik alat vital dan bagian-bagian tubuh serta gerakan-gerakan erotis
yang menonjolkan sensualitan dan atau seksualitas, serta segala bentuk perilaku
seksual dan hubungan seks manusia yang
patut diduga menimbulkan rangsangan nafsu birahi pada orang lain.
Selain
itu, menurut para ahli faktor-faktor penyebab adanya PSK yaitu:
a) Menurut
H.Ali Akbar, mengemukakan 6 faktor yakni:
·
Tekanan ekonomi, Karena
tidak ada pekerjaan, terpaksa mereka hidup menjual diri sendiri dengan jalan
dan cara yang paling mudah.
·
Karena tidak puas dengan
posisi yang ada, Walaupun sudah mempunyai pekerjaan tetap belum puas juga
karena tidak bisa membeli barang-barang perhiasan yang bagus dan mahal.
·
Karena kebodohan, tidak
mempunyai pendidikan atau intelegensi yang baik.
·
Cacat kejiwaan
·
Karena sakit hati,
ditinggalkan suami atau setelah dinodai kekasihnya ditinggalkan begitu saja.
·
Karena tidak puas dengan
kehidupan seksualnya atau hiperseksual.
b) Menurut
C.H Rolpholn dalam bukunya Women of the streets mengemukakan hasil tentang
keadaan individu dan sosial yang dapat menyebabkan adanya PSK yakni:
·
Rasa terasing dari pergaulan
atau rasa diasingkan dari pergaulan hidup pada suatu masa tertentu dalam
hidupnya.
·
Faktor-faktor yang aktif
dalam keadaan sebelumya diputuskan melacurkan diri. Dalam kenyataan,ini
merupakan sebab langsung, tetapi hampir selalu dan hanya mungkin terjadi karena
keadaan sebelumnya yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
·
Tergantung pada kepribadiaan
wanita itu sendiri yang berhubungan erat dengan pengalaman masa lalu dan
situasi masa kininya.
Sekian
banyak pandangan teoritis perihal penyebab seseorang perempuan menjadi PSK atau
pelacur. Berdasarkan pandangan teoritis dan pendapat-pendapat para ahli
tersebut, maka faktor yang dipahami paling mempengaruhi dalam menuntut
perempuan untuk menjadi pelacur yaitu faktor ekonomi. Selain itu, Mereka juga
menyatakan bahwa pengagguran atau tidak memiliki pekerjaan dan keterampilan
didukung rendahnya pendidikan, hal itu menyebabkan perempuan memasuki dunia
perdagangan seks.
C.
FAKTOR
– FAKTOR PENDUKUNG PERILAKU SEKS PADA REMAJA
Pekerja
seks komersial kebanyakan terjadi pada remaja yang diawali dengan terjadinya
pergaulan kearah seks bebas.dimana menurut para ahli, alasan seorang remaja
melakukan seks adalah sebagai berikut :
1. Tekanan
yang Datang dari Teman Pergaulannya
Lingkungan
pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk
menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut
tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat
dari pacarnya sendiri.
2. Adanya
Tekanan dari Pacar
karena
kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan
apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya.
dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan,
penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.
3. Adanya
Kebutuhan Badaniah
Seks
menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak terkecuali remaja,
menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut
tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.
4. Rasa
Penasaran
Pada
usia remaja. keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi
yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong
mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan
apa yang diharapkan.
5. Pelampiasan
Diri
factor
ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat,
seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat
dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus
asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
Faktor
lainnya datang dari lingkungan keluarga. bagi seorang remaja mungkin aturan
yang diterapkan oleh kedua orang tuanya tidak dibuat berdasarkan kepentingan
kedua belah pihak (orang tua dan anak), akibatnya remaja tersebut merasa
tertekan sehingga ingin membebaskan diri dengan menunjukkan sikap sebagai
pemberontak, yang salah satunya dalam masalah seks.
Untuk
mencegah hal-hal yang tidak di kehendaki, perlu ada perhatian dari kita bersama
dengan cara memberikan informasi yang cukup mengenai pendidikan seks dan
Pendidikan agama, Kalau tidak ada informasi dan pendidikan agama di khawatirkan
remaja cendrung menyalah gunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa
pencegahan sama sekali. semua menyedihkan, dan sekaligus berbahaya, hanya
karena kurangnya tuntunan seksualitas yang merupakan bagian dari kemanusiaan
kita sendiri. Kalau dikaitkan dengan kondisi saat ini maka sudah sewajarnyalah
kita mendukung RUU APP.
D.
PERSOALAN
– PERSOALAN PSIKOLOGI
1. Akibat
Gaya Hidup Modern
Seseorang
perempuan pastinya ingin tampil dengan keindahan tubuh dan barang-barang yang
dikenakannya. Namun ada dari beberapa mereka yang terpojok karena masalah
keuangan untuk pemenuhan keinginan tersebut maka mereka mengambil jalan akhir
dengan menjadi PSK untuk pemuasan dirinya.
2. Broken
Home
Kehidupan
keluarga yang kurang baik dapat memaksa seseorang remaja untuk melakukan
hala-hal yang kurang baik di luar rumah dan itu dimanfaatkan oleh seseorang
yang tidak bertanggung jawab dengan mengajaknya bekerja sebagai PSK.
3. Kenangan
Masa Kecil yang Buruk
Tindak
pelecehan yang semakin meningkat pada seorang perempuan bahkan adanya
pemerkosaan pada anak kecil bisa menjadi faktor dia menjadi seorang PSK.
E.
DAMPAK
YANG DITIMBULKAN BILA BERPROFESI SEBAGAI PSK
1. Keluarga
dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya sebagai seorang perempuan.
2. Stabilitas
sosial pada dirinya akan terhambat, karena masyarakat hanya akan selalu
mencemooh dirinya.
3. Memberikan
dua buruk bagi keluarga.
4. Mempermudah
penyebaran penyakit menular seksual, seperti :
·
HIV / AIDS
Acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma
dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat
menurunnya system kekebalan tubuh oleh infeksi Human immune deficiency virus
(HIV).sebagian besar (75 %) penularan terjadi melalui hubungan seksual.
·
Gonorhoe
Gonorhoe
adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan
diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah ”kencing nanah”. Masa
inkubasi 3-5 hari.
ü Kuman
penyebab : Neisseria gonorhoe
ü Perantara
: Manusia
ü Tempat
kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
ü Tempat
kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut.
ü Cara
penularan : kontak seksual langsung
ü Tempat
kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut
·
Sifilis
Sifilis
adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi
penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena
dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan
dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga
menyebabkan kelainan bawaan kepada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal
sebagai raja singa.
ü Kuman
penyebab : Triponema pallidum
ü Perantara
: Manusia
ü Tempat
kuman keluar : Penis, vagina, mulut, dan ibu hamil kepada bayinya.
ü Cara
penularan : Kontak seksual, ibu kepada bayinya
ü Tempat
kuman masuk : Penis, vagina, anus, mulut, tranfusi
·
Herpes Genetalia
Herpes
genitalis (HG) merupakan IMS virus yang menempati urutan ke dua tersering didunia
dan merupakan penyebab ulkus genital tersering di Negara maju.
ü Nama
lain : Jengger ayam (genital warts)
ü Penyebab
: Papilioma virus
ü Perantara
: Manusia
ü Tempat
kuman keluar : Penis, vagina, anus
ü Cara
penularan : hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi dan bisa
juga secara vertical dari ibu kepada janin yang di kandungnya.
ü Tempat
kuman masuk : penis, vagina, anus.
F.
ASPEK
KESEHATAN REPRODUKSI
Tidak
dapat disangkal bahwa masalah PSK sangat erat kaitannya dengan kesehatan
reproduksi dan masalah ketimpang status sosial kaum perempuan. Perilaku seksual
yang selalu berganti pasangan membuat para PSK mempunyai resiko yang tinggi
untuk tertulari dan menularkan penyakit seksual.
Disebagian
besar lokalisasi, pemeliharaan kesehatan bagi pekerjanya dilakukan oleh para
medis atas inisiatif sendiri. Mengingat kualitas paramedik diindonesia pada
umumnya, sangat sulit diharapkan bahwa mereka akan melakukan penyuluhan dan
konseling tentang penyakit menular seksual kelokasi-lokasi PSK.
Pengabaian
terhadap masalah ini hanya karena PSK secara resmi dianggap tidak ada. Padahal
pengabaian ini akan memperbesar resiko mereka dan para pelanggan mereka untuk
tertular penyakit seksual. Pada gilirannya para pelanggan itu mereka untuk
tertular penyakit pada keluarganya sendiri. Pemerintah sendiri mengalami
kesulitan untuk mendeteksi perilaku seksual masyarakat, terutama kaum remaja
yang mencari pemuasan seksual dengan PSK.
G.
PENANGANAN MASALAH PSK
1.
Agama
Disinilah
peran orang tua menanamkan prinsip islam untuk tidak mempergunakan hidupnya
untuk melakukan perbuatan yang negative dan menamakan prinsip hidup yang
beriman dan bertaqwa.
2. Keluarga
·
Meningkatkan pendidikan
anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari
perilaku seks bebas.
·
Meningkatkan bimbingan agama
sebagai tameng agar terhindar dari perbuatan dosa.
3. Masyarakat
Meningkatkan
kepedulian dan melakukan pendekatan terhadap kehidupan PSK.
4. Pemerintah
·
Memperbanyak tempat atau
panti rehabilitasi.
·
Meregulasi undang-undang
khusus tentang PSK.
·
Meningkatkan keamanan dengan
lebih menggiatkan rajia lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapatkan
rehabilitasi.
2.
DRUG ABUSE ( PENYAHGUNAAN NARKOBA)
Drug Abuse atau Penyalahgunaan obat adalah cara menggunakan obat hanya
untuk kesenangan pribadi atau golongan saja. Obat itulah yang dinamakan
obat-obatan terlarang atau narkoba. Obat jenis ini adalah obat yang dapat
menimbulkan efek perasaan yang senang (euphoria) yang biasanya dapat membuat
candu. Pengaruh yang ditimbulkan oleh obat terlarang ini dilihat dari seberapa
besar kemungkinan obat tersebut akan membuat peminumnya menjadi kecanduan.
Semakin kuat obat tersebut, maka semakin besar kemungkinan peminumnya menjadi
kecanduan.
A.
NARKOBA
1. PENGERTIAN
NARKOBA
Narkoba
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, sintetis
atau semi sintetis, apabila seseorang menggunakan Pasti akan ketagihan atau
ketergantungan, karena dalam zat ini terdapat unsur yang akan menjadikan
pengguna kecanduan atau ketagihan. Maka kita harus waspada dalam bergaul
terutama menghadapi para pengedar narkotika. Banyak cara yang digunakan
pengedar, seperti mendekati para calon korbannya dengan memberi narkotika
secara gratis. Setelah korban narkotika sudah ketagihan, maka harganya menjadi
sangat berarti.
Departemen
kesehatan Republik indonesia mengistilah narkoba sebagai napza, yakni singkatan
dari narkotika, psikotoprika, dan zat adiktif. Semua istilah ini mengacu pada
kelompok zat yang mempunyai risiko kecanduan
bagi pemakainya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
psikotoprika yang di pakai untuk membius pasien saat hendak di operasi atau
sebagai obat pada penyakit tertentu. Namun kini prsepsi ini telah di salah
gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Sementara
berdasarkan BNN (Badan narkotika nasional) indonesianarkoba adalah obat atau
bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Nah, zat indiktif yang terkandung dalam
narkoba, dapat memengaruhi perasaan, mood, dan emosi bagi orang yang
mengkomsumsinya. Ciri-ciri orang pengguna narkoba terlihat dari ciri-ciri
perubahan fisik dan sikapnya.
a. Ciri-ciri
perubahan fisik pengguna narkoba
- Gigi
berwarna kuning
- Bibir
hitam dan kering
- Wajah
lusuh, lemas, dan tidak bersemangat
- Suara
serat dan mukanya pucat
- Sering
mengantuk dengan kantong mata berwarna gelap.
b. Ciri-ciri
perubahan sikap pengguna narkoba
-
Kasar, pemarah, dan emosi
tidak karuan
-
Mudah tersinggung
-
Pemalas dan tidak peduli
lingkungan
-
Sering melanggar peraturan
sekolah
-
Mulai bergaya seperti preman
2. FAKTOR
– FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA
a. Faktor
narkoba itu sendiri
-
Tersedia dan mudah
mendapatkannya
-
Khasiat yang diinginkan
yakni menghilangkan rasa sakit, menenangkan, dan menidurkan.
-
Informasi yang berlebihan
mengenai khasiat tersebut
b. Faktor
Personal
-
Ingin tahu dan coba-coba
-
Ingin melarikan diri dari
suatu masalah
-
Ingin mendemostrasikan
kebebasan
-
Ingin di bilang dewasa,
modern, dan mengikuti zaman
-
Ingin menghilangkan rasa
sakit atau ketidak nyamanan
c. Faktor
Lingkungan
-
Masyarakat menerima
penggunaan obat tertentu, bersikap masa bodoh, dan kurangnya kontrol sosial
-
Mudahnya sarana komunikasi
dan gencarnya informasi
-
Peranan teman sebaya yang
menyalah gunakan narkoba
-
Bergaul dengan
penyalahgunaan dan pengedar narkoba
-
Bertempat tinggalmdi
lingkungan peredaran dan penyalahgunaan narkoba
3. DAMPAK
YANG DITIMBULKAN OLEH
NARKOBA
Secara umum dampak
penggunaan narkoba yaitu :
- Menimbulkan
halusinogen, terutama ketika dikomsumsi dalam sekian dosis tertentu, seperti
halusinasi dengan melihat suatu hal yang sebenarnya tidak ada, contohnya
pemakaian kokaina.
- Stimulan,
yakni memberikan efek pada sistem kerja organ tubuh misalnya jantung dan otak
bekerja lebih cepat dari kerja biasa sehingga membuatnya lebih bertenaga untuk
sementara waktu, membuat senang atau gembira untuk sementara waktu.
- Depressan,
yakni dapat menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional
tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan
tidak sadarkan diri.contohnya adalah penggunaan putau.
- Adiktif,
jika seseorang yang sudah mengonsumsi nrkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi, karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan orang cenderung bersifat
pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan saraf otak. Contohnya
ganja, heroin, dan putau.
- Analgesics,
yaitu obat penghilang rasa sakit, contohnya aspirin, parasetamol, dan heroin.
a. Dampak
Tidak Langsung Narkoba yang Disalahgunakan
Akan
bayak uang yang di butuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu
jika tubuhnya rusak di gerogoti zat beracun. Pemakainya akan di kucilkan dalam
masyarakat dan pergaulan orang baik, karena pecandu narkoba selalu bersikap
anti sosial. Biasanya keluarga akan marah besar karena mempunyai anggota
keluarga yang memakai zat terlarang.kesempatan belajar pecandu akan hilang dan
mungkin di keluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi.
Pecandu akan sulit di percaya lagi
oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan
melakukan tindak kriminal. Mereka akan terus merasa bersalah, karena mereka
lupa akan kewajiban tuhan serta menjalani kehidupan yang di larang oleh ajaran
agamanya. Bahkan hampir sebagian pecandunya akan di cobloskan kedalam penjara.
b. Dampak
langsung narkoba bagi tubuh manusia
Adaptasi
biologis tubuh kita terhadap pemakai narkoba untuk jangka waktu dapat dikatakan
cukup ekstensif, terutama pada obat-obatan yang tergolong dalam kelompok
downers. Tubuh kita dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ
tubuh menjadi tergantung pada obat untuk menjadi normal.
Dampak
buruk pada tubuh akibat penggunaan narkoba adanya gangguan pada jantung,
hemoprosik, traktur urina-rius, otak, pada tulang, pembuluh darah, pada
endorin, kulit, sistem saraf, pau-paru,gangguan sistem pencernaan, infeksi
penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, herpes, dan TBC.
c.
Dampak langsung narkoba bagi
kejiwaan manusia
Dampak
buruk dari penggunaan narkoba bagi kehidupan jiwa manusia adalah dapat
menyebabkan depresi, pengguna jiwa (psikotik), menyebabkan bunuh diri,
melakukan tindak kejahatan, kekerasan, dan pengerusakan. Ketergantungan mental
lebih susah untuk di pilihkan dari pada ketergantungan fisik.
Ketergantungan
mental dikenal juga dalam bentuk sugesti. Orang sering kali menganggap bahwa
sakau dan sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakau
bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk gejala putus obat. Adapun
sugesti ialah ketergantungan mental berupa keinginan kembali menggunakan
narkoba. Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi
secara norma.
d.
Dampak buruk terhadap emosi
Narkoba
ialah zat yang bisa mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat
menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang akan ikut
terpengaruh. Jenis-jenis narkoba yang termaksud kelompok uppers,seprti
shabu-shabu bisa memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dan
kekerasan,terutama bila orang ini memiliki temperament emosional.Hal
ini,mengakibatkan tingginya domestic violence dan perilaku abusive.
Di
karenakan pikiran pecandu yang terobsesi pada narkoba dan pengguna narkoba dan
pengguna narkoba, maka mereka tidak akan takut untk melakukan tindakan
kekerasan terhadap orang yang mencoba menghalanginya,di tambah pula kondisi
emosional seorang pecandu narkoba sangat labil dan bisa berubah kapan saja.
4. KLASIFIKASI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyalahgunaan
narkoba dapat di klasifikasikan menjadi 5 bagian, antara lain :
a. Experiment
User
Mereka
pada umumnya menggunakan narkoba tanpa motivasi tertentu dan hanya didorong
oleh perasaan ingin tahu saja.pemakain narkoba hanya sesekali dengan dosis yang
relatif kecil,belum ada ketergantungan fisik atau psikologis.kelompok pengunaan
ini jumlahnya sangat banyak.
b. Rekreational
User
Mereka
sudah lebih sering menggunakan narkoba,namun pemakaiannya masih terbatas dan
hanya pada waktu tertentu,seperti pada pesta atau rekreasi.biasanya pemakain
memiliki keterikatan yang tinggi dengan
kelompoknya.umumnya mereka belum mengarah pada pemakai yang berlebiahan.
c. Situational
User
Mereka
yang menggunakan narkoba jika menghadapi
situasi yang sulit,karena mereka menganggap tidak sanggup mengatasi masalah
tanpa bantuan narkoba.pengguna narkoba
pada golongan ini emmbentuk pola perilaku tertentu yang mendorongnya lebih sering
mengulangi perbuatan atau memakai
narkoba sehingga mereka memiliki
risiko untuk menjadi pecandu lebih besar dibandingkan pada kelompok di atas.
d. Intensified
User
Mereka
menggunakan secara kronis,paling tidak sehari sekali.kelompok ini sudah merasa
sabagai kebutuhannya atas narkoba atas
bentuk kenikamatan da pelarian diri dari takaanan-tekanan psikologis atau
masalah yang sering dihadapi.
e. Compulsive
Dependence User
Mereka
menggunakan narkoba secara berlabihan,rutin,dan dengan dosis yang tinggi.mereka tidak dapat lagi melepaskan
kebiasaanya tanpa menderita goncangan
dan gangguan psikis dan fisik.mereka tergolong oramg yang menderita gangguan mental yang berat sehingga
membutuhkan perawatan khusus.
5. KARAKTERISTIK ORANG YANG BERISIKO TINGGI
MEMAKAI NARKOBA
Karekteristik
orang yang berisiko tinggi menyalahgunakan narkoba yaitu:
- Sangat menuntut kebebasan sehingga mereka tidak mau patuh terhadap peraturandan menolak pekerjaan yang menuntut ketekunan.
- Mengutamakaan nilai-nilai pertemanan yang berlebihan dan solidaritas atas pada kawan yang melewati batas umum.
- Suka tampil lebih dibandingkan dengan kawan-kawannya dan mudah sekali kehilangan kontrol diri.
- Berpotensi bertindak agresif,deskruktif,dan konfrontatif jika kehendaknya tidak tercapai
- Berpotensi melanggar norma-norma yang berlaku
- Suka mencari sensasi,melakukan hal-hal yang memiliki risiko berbahaya yang berlebihan.
- Tidak dapat menunggu(sabar),cepat merasa bosan serta merasa tertekan,murung dan merasa tidak sanggup berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
- Kurang motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan atau pekerjaan.
- Cenderung memiliki gangguan jiwa,seperti kecemasan,apatis menarik diri dalam pergaulan,dan tidak tahan stres.
- Putus sekolah pada usiah yang sangat dini
- Timbulnya perilaku antisoaial,seperti sering mencuri,berbohong,atau perilaku delinkuensi.
- Memiliki persepsi bahwa relasi dalam keluarga kurang dekat walaupun terkadang ini tidak benar.
- Kehidupan dirinya dalam keluarga sudah tidak religius
6.
KARAKTERISTIK ORANG YANG
MEMILIKI RESIKO RENDAH PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
- Sehat secara fisik dan mental,baik emosi,pikiran,dan perilaku
- Mampu berperan dalam masyarakat secara harmonis dan jujur terhadap dirinya serta sungguh-sungguh tarhadap orang lain.
- Mampu menguasai stres yang mendadak ataupun yang berat.
- Dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan santai dan bermanfaat serta memiliki cita-cita hidup yang relistis sesuai pada minat dan kemanpuannya.
7. JENIS-JENIS
NARKOBA
1. NARKOBA
ALAM
Narkoba
alam adalah zat adaptif yang berasal dari batang, akar, atau daun yang dapat
digunakan sebagai narkotika tanpa melalu proses kimia. Ada beberapa jenis
narkotika alam mislnay opium(candu)
kokain, ganja, dan mariyuana.
a. Opium
(Candu)
Kata
opium berasal dari kata opiate,yakni suati zat kimia alamiah dalam opium poppy
yang mempunyai efek narkotik untuk menghilangkan rasa sakit dan induksi tidur. Opium
adalah termasuk golongan tumbuhan musim,dapat tumbuh di daerah pegunungan
dengan suhu dengan suhu 20 C, tinggi tanaman antara 70-110 cm dan daun yang
berwarna hijau berlekuk-lekuk. Panjangnya sekitar 10-25 cm. Bunganya berwarna
merah, putih atau ungu, bentuk buahnya sebesra jeruk nipis atau kepalan tangan
bayi dan terdapat pada tiap tangkai satu buah dengan tegak lurus ke atas. Bahan
yang membuat candu terbuat dari getahnya yang diperoleh dengan menoreh buahnya.
Menurut DSM-1V-TR kriteria gangguan intoksikasi opium meliputi
perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang signifikan dan disertai
adanya penyeempitan(dilatasi) pupil, mengantuk, koma, slured speech (gaya
bicaraa seperti tertelan), dan hendaya pada atensi dan ingatan.
Ciri-ciri
dampak buruk pada fisik akibat opium yaitu:
·
Malas bergerak dan banyak
tidur
·
Denyut jantung bertambah
cepat
·
Kejang-kejang dengan pupil
mata mengecil
·
Takanan darah meningkat
·
Berkeringat dingin dibarengi
mual dan muntah
·
Luka pada sekat rongga
hidung
·
Kehilangan nafsu makan
sehingga menurun berat badan
Adapun
ciri-ciri dampak buruk psikologis akibat opium yaitu:
·
Depresi berat,rasa lelah
yang berlebihan
·
Apatis,gugup,gelisah,dan
merasa curiga
·
Rasa gembbira yang
berlebihan dan banyak bicaraa tapi cadel
·
Rasa harga diri meningkat
b. Koka
Termasuk golongan tanaman
perdu,mencapai ketinggian 2-3 meter, bisa
mencapai 20-30 tahun, daun meletak pada
tangkai dan letaknya berselang-selang, helai daun satu tumbuh persatu pada
cabang tangkai, bentuk daun bulat telur agak pipih dengan tiga tulang daun hampir sejajar,berbungah
kecil-kecil, sedang buahnya hijau menjadi merah, dan keras.di indonesia juga pernah tumbuh, yaitu
di jember, pasuruan, umumnya mudah tumbuh
di daerah jawa timur. Nama lain untuk jenis ini di Yogyakarta adalah kokain,dan
ini untuk klaten. Adapun di negara-negara asing namanya adlah theleaf ,coke, dynamite
crine gire golddust, cocaine, nose candy, paradise rock, atau snow white.
Ciri-ciri
dampak buruk pada fisik akibaat opium yaitu:
·
Denyut jantung bertambah cepat
·
Kejang-kejang dan pupil mata
melebar
·
Berkeringat dingin dan
mual-mual hingga muntah
·
Pendarahan pada otak dan
penyumbatan pembuluh darah
·
Pergerakan mata tidak
terkendali
·
Kekauan otot-otot tubuh
terutama pada otot leher
·
Adapun ciri-ciri efek
psikologis penggunaan kokaina yaitu:
·
Gelisah atau sebaliknya rasa
gembira berlebihan
·
Merasa harga dirinya
meningkat sehingga banyak bicara
·
Hipersensitif sehingga mudah
emosi dan ingin berkalahi
c. Ganja
Ganja adalah jenis tumbuh-tumbuhan
yang berasal dari kata cannabis sativa
dan banyak hidup liar di wilayah - wilayah
beriklim tropis dan sedang, dan biasanya sering disebut sebagai weed atau
rumput.
Ganja dapat tumbuh hampir di semua
daerah indonesia, termasuk golongan tanaman perdu, bisa mencapai ketinggian 1-4
meter, berumur antara enam bulan hingga dua tahun, helai dau bentuknya
memanjang, pinggir bergerigi, ujung lancip, bagian bawah daun bebulu halus, jumlah
helai daun selalu ganjil jumlahnya 5, 7, 9 dan seterusnya. Secara laboratoris
tumbuhan ini mengandung zat THT (tetara hydro cannabinol) yakni zat psikoaktif
yamg berefek halusinasi. Di pasaran gelap berbentuk tembakau, ganja, ganja
kering, dalam linting, amplop, bungkus, budhastik, minyak - ganja, hasbis, dan
biji. Perkembangbiakan ganja adalah melalui biji. Reaksi psikologis pada ganja
umumnya memengaruhi suasana perasaan yang berubah-ubah, merasa adanya mimpi, seperti melihat warna-warna
yang tergambar jelas, merasa high fly dan meningkatkannya motivasi dalam waktu
singkat ( Ivensen, 2000)
Pada
dosis yang rendah pecandunya akan mengalami halusinasi, paranoia, dan
pusing-pusing. Peneliti terhadap orang yang sering menggunakan zat ini akan
menunjukkan hendaya dalam ingatan, motivasi, konsentrasi, harga diri dan
rusaknya pola hubungan social, dan pekerjaan ( has, dkk, 1987; roffman dan
barnhart, 1987).
Hendaya
dalam motivasi terlihat dari sikap apatis, yakni tidak adanya kemauan
melaksanakan rencana jangka panjang. Hal ini di sebut sebagai inmotivational
syndrome (Ivensen, 2000)
Ciri-ciri
efek buruk fisik akibat pemakaian ganja yaitu:
- Mata
sembab.
- Kantong
mata terlihat bengkak, merah dan berair.
- Pendengaran
terganggu.
- Dehidrasi,
tulang gigi teropos dan liver.
- Saraf
otak dan saraf mata rusak.
Adapun
ciri-ciri dampak buruk psikologis pemakaian ganja yaitu:
- Sering
melamun dan tertawa sendiri.
- Perasaan
yang berubah-ubah.
- Memiliki
halusinasi dan cenderung paranoia.
- Merasa
adanya peningkatan harga diri.
- Innovational
dalam berbagai aktifitas.
- Maladaftif
pada euphoria, kecemasan, dan adanya hendaya.
- Terkadang
cepat marah, tidak bergairah, dan gelisah
d. Mariyuana
Adalah
nma khusus untuk hemp, suatu tanaman tinggi mencapai dua meter , bentuk daun
mirip daun singkong, daun warna hijau, dan tumbuh terbaik di daerah pegunungan.
Zat kimia adiktif utama di dalam mariyuana adalah tetrahydrocannabinol yang
bisa d deteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba menghisap mariyuana
dengan rokok atau pipa. Jika putus dari zat mariyuana, maka si pemakai akan
sakau dengan gejala seperti mata berair, hidung berselesma, dan badan jadi
nyeri.
Pemakaian
yang banyak dapat menyebabkan kehilangan
memori, kemampuan belajar, dan motivasi. Mariyuana juga dapat menyebabkan
distrosi persepsi, kehilangan koordinasi, dan detak jantung meningkat, timbul
rasa cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat menyebabkan
kerusakan paru, batuk kronis, dan bronchitis.
2. NARKOTIKA
SEMI – SINTESIS DAN SINTESIS
Narkoba
semi sintesis ialah jenis narkoba yang bahannya terbuat dari alkolaid opium
dengan penanteran dan dip roses secara kimiawi untuk di jadikan bahan obat yang
berkhasiat narkotika. Misalnya heroin, putau, dan codein.
Sedangkan
narkoba sintesis ialah zat yang di peroleh melalui proses kimia dengan
menggunakan bahan baku kimia sehingga memperoleh hasil baru yang mempunyai efek
narkotika. Misalnya pethidin dan methadone. Adapun jenis-jenis narkoba ini antara lain:
a. Cocaine
Cocaine
sering di hirup melalui hidung atau di isap dengan rokok. Jika di suntikkan
akan sangat rentan berdampak penyakit HIV-AIDS. Akibat buruk cocaine terhadap
fisik adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan
meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri dan
cemas. Mengisap crack cocaine bersama rokok menimbulkan paranoia, timbulnya
ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat
desulasi yang di alaminya. Cocain dapat menyebabkan kematian karena
pernapasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
b. Methamphetamine
Ialah
sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang merangsang saraf
sentral. Biasanya di konsumsi melalui mulut, dihirup, dan daya serangnya ke
otak pemakai.
e. Heroin
Kebanyakan
pemakai heroin menyuntikkannya ke dalam tubuh. Pemakai merasa gelora kesenangan
di sertai panas badan,mulut kering, perasaan yang berat, dan mental jadi kelam
berawan menuju depresi dalam system syaraf sentral. Jika di hentikan maka
pemakai akan sakau, gelisah, sakit pada otot dan tulang, imsomnia dan muntaber.
Biasanya hal ini di lakukan oleh konseler spesialis narkoba dengan menggunakan
mutimethods konseling terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit
demi sedikit, dalam jangka panjang untuk pengobatan kecanduan heroin di
maksudkan agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan.
Pemakainya sangat rentan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.
f. Club Drugs
·
Ecstacy
Ecstacy
dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, dan paranoia. Ciri-ciri
penggunaan fisik pada gangguan ecstacy adalah ketegangan otot, mual, pingsan,
tekanan darah tinggi, kerusakan otak, perilaku agresif, mood, kegiatan seks
sual makin meningkat, tidur terus, dan sensitive kena penyakit.
Dampak
buruk lainnya terhadap penggunaan pil ecstacy :
- Energik
tetapi matanya sayu.
- Wajahnya
pucat, berkeringat dan sulit tidur.
- Terjadi
kerusakan pada saraf otak.
- Dehidrasi,
gangguan liver, tulang, dan gigi keropos.
- Tidak
nafsu makan dan saraf mata rusak.
-
·
Rohypnol
Obat
ini sangat berisiko terhadap kesehatan manusia. Dampak buruk pemakai rohypanol
adalah liver, ginjal, tekanan darah, dan kerusakan pada otak.
·
Ketamine
Gejala
yang di pakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang di inginkan.
Jika over dosis berakibat kehilangan memori, mengigau, dan kehilangan
koordinasi.
·
Shabu-shabu
Dampak
buruk dari penggunaan shabu-shabu yaitu:
- Energik
namun bersifat paranoid.
- Sulit
tidur, sulit berpikir, dan kerusakan saraf otak.
- Sulit
mengendalikan pernapasan hingga sering sesak nafas.
- Banyak
bicara.
- Denyut
jantung bertambah cepat dan pendarahan otak.
- Shock
pada pembuluh darah jantung.
- Dapat
menimbulkan kematian.
·
Benzodiazepine
Dampak
buruk dari pemakaian benzodiazepine adalah:
- Berjalan
sempoyongan.
- Wajah
kemerahan, banyak bicara dan cadel.
- Emosinya
mudah marah.
- Konsentrasi
terganggu akibat kerusakan otak.
·
Gammahydroxybutyrate
Dampak
buruk yang di timbulkan dari penggunaan obat ini adalah kehilangan kesadaran
dan serangan jantung.
8. REDUKSI
PENYALAH GUNAAN NARKOBA
1. Cara
Eduksi
Dilakukan
dengan beberapa cara mengadakan pembinaan lingkungan hidup masyarakat terutama
kaum remaja dan pemuda dengan kegiatan yang bersifat kreatif, produktif dan
konstruktif agar mendapatkan day cegah, tangkal, waspada serta terbinanya
kondisi perilaku, dan norma hidup bebas
dari narkoba.
2. Cara
Prefentif
Di lakukan dengan beberapa cara
antara lain,mewaspadai tempat-tempat peredaran dan pengguna narkoba.ikut
menyatakan peran dengan segala bentuk narkoba dan akibat yang di
timbulkan.Pernyataan ini di dapat dalam bentuk slogam-slogam anti narkoba yang
di tempatkan pada tempat-tempat yang
erat hubungannya dengan peredaran dan pengguna narkoba.
3. Cara
Represif
Dengan
cara represif tentunya pihak aparat hukum dan bersama masyarakat berusaha untuk
mengungkap motif atau latar belakang kejahatan narkoba,kemudian aparat hukum
menindaklanjuti pelaku kejahatan narkoba secara hukum yang berlaku.
4. Upaya
Penegakan Hukum
Melakukan
penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait dan partisipasi
masyarakat secara swakarsa dan terkoodinasi,melakukan proses hukum bagi pecandu
dan pengadar narkoba secara objektif,transparan,cepat,tepat tuntas dan adil
oleh aparat hukum yang professional,dan bertanggung jawab.
5. Mengembangkan
Sistem Sosial yang Responsif
Artinya
mengupayakan generasi muda kepada organisasi-organisasi yang membangun merek a
menjadai sekelompok pemuda yang bermanfaat di lingkungan tempat pemuda ini berada.Upaya
yang perlu di lakukan terhadap kelompok generasi muda dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkoba di lakukan dengan 3 cara :
a. Pencegahan
Primer
Upaya
pencegahan yang di lakukan sebelum
penyalahgunaan terjadi dan
biasanya dalam bentuk pendidikan,kampanye,atau penyebaran pengetahuan
mengenai bahaya narkoba serta pada pendekatan dalam
keluarga,sekolah,organisasi,tempat kerja,dan tempat-tempat umum.
b. Pencegahan
Sekunder
Yakni
tindakan yang di lakukan saat penggunaan narkoba sudah terjadi dalam upaya
peyembuhan (treatment).Cara-cara ini di tangani oleh lembaga professional di
bidangnya,yakni lembaga medis seperti klinik,rumah sakit,dan dokter.Tahap
pencegahan sekunder meliputi tahap penerimaan awal dengan melakukan pemeriksaan
fisik dan mental,tahap ditoksikasi,dan terapi medik yang di lakukan dengan cara
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
c. Pencegahan
Tersier
Upaya
yang di lakukan untuk merehabilitasi mereka yang memakai dan pada proses
penyembuhan.upaya ini di lakukan dalam kurun waktu yang cukup lama oleh lembaga
khusus,seperti klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat(therapeutic
community).Tahap ini di bagi atas 2 fase :
·
Fase stabilitas yang
berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat.
·
Fase social dalam masyarakat
agar mantan penyalahgunaan narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna
di masyarakat.
9.
PENYEBAB KAMBUHNYA KECANDUAN
NARKOBA
Berbagai pemicu yang menempatkan
orang yang berisiko kambuh ke pola lama penggunaan narkoba di sebabkan oleh :
- Emosi
yang negatif,seperti kemarahan,trauma kesedihan,atau akibat stress
- Ketidaknyamanan
fisik,seperti penarikan dari rasa sakit fisik.
- Kondisi
emosi yang ingin mencari perasaan yang lebih baik.
- Pengujian
terhadap control pribadi.
- Kuatnya
godaan atau dorongan ginan untuk menggunakan lagi.
- Konflik
dengan orang lain.
- Tingginya
tekanan sosial untuk menggunakan narkoba.
- Ingin
bersenang-senang dengan teman atau keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Pekerja seks komersial atau
disebut juga dengan Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan
kebutuhan seksual pelanggan demi mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang
singkat. Faktor-fakor penyebab utama adanya psk tidak lain karena faktor
ekonomi yaitu kemiskinan. Selain itu ada juga faktor penipuan, kekerasan
seksual,pornografi dan faktor psikologi. Secara garis besar tidak ada pasal
khusus yang mengatur tindak pidana pelacuran. Akan tetapi biasanya masyarakat
menghukum mereka dengan cara mengucilkan para psk atau mengusirnya dari kampungnnya.
Dari sekian banyak kasus-kasus PSK yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia,
ini menandakan bahwa status hukum mengenai PSK masih lemah.
·
Penggunaan obat
- obatan pada umumnya banyak
terjadi pada kalangan anak remaja yang masih labil dan mudah untuk di pengaruhi
untuk menggunakan obat-obatan terlarang atau Narkotika. Selain itu ada 2
faktor utama yang menyebabkan yaitu dari dalam diri seseorang dan dari luar
diri seseorang. Masalah
paling umum yang menyebabkan
sesorang menjadi pemakai Narkoba adalah untuk melarikan diri mereka dari
masalah yang sedang mereka hadapi selain itu mereka ingin menenangkan diri
dengan menggunakan Narkoba dapat memberikan ketenangan. Peran serta masyarakat
dan pemerintah sanagat membantu para pemakai atau korban dari Narkotika untuk
mengembalikan mereka kepada kondisi semula. Harus ada nya toleransi atau
perhatian antar sesame manusia supaya penggunaan Narkoba dapat ditekan
semaksimal mungkin. Ada beberapa upaya penanganan masalah yaitu dengan
preventif (Pencegahan sebelum masalah tersebut menjadi besar), Represif (pemberian
hukuman kepada para korban), kuratif (penyebuhan korban dengan menggunakan
bantuan medis), Rehabilitatif (rehabilitasi).
B.
SARAN
·
Dalam
makalah ini menjelaskan tentang apa itu PSK, penyebab adanya PSK serta
penanganannya. Jadi kita sebagai seorang bidan maupun masyarakat hendaknya
dapat mengurangi penyebaran penyakit menular seksual yang ditularkan oleh
pekerja seks komersial, dengan cara penyuluhan tentang penggunaan kondom serta
membatu pemerintah untuk mengontrol remaja-remaja agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas khususnya pergaulan seks bebas.
·
Dari
pembahasan yang sudah ada di atas peran pemerintah dalam penanganan masalah ini
sangat besar harus tanggap terhadap masalah yang terjadi dalam masyarakat. Dan
ruang gerak para sindikat harus terus dipersempit sehingga penyebarannya pun
dapat ditekan sehingga tidak banyak korban yang terjatuh kedalam penggunaan
Narkotika. Cara yang harus diberi tahu kepada remaja atau individu lainnya agar
tidak mengkonsumsi narkotika adalah:
ü Individu / Anak harus diberikan
pejelasan mengenai bahaya penyalahgunaan obat (narkoba).
ü Orangtua harus bisa menjelaskan
mekanisme bekerjanya psikotoprika terhadap otak, perilaku, emosi, serta
bahayanya terhadap organ-organ tubuh pada si pemakai.
ü Orangtua harus dapat membimbing
anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak agar terjauh
dari penggunaan narkoba.
ü Orang tua harus meningkatkan
peranannya sebagai pengawas dalam keluarga
ü Orangtua harus tau siapa saja teman
yang bergaul dengan anaknya, kemana mereka pergi, dan apa saja kegiatan anaknya
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Pieter, Herri
Zan., dkk., 2011. Pengantar Psikopatologi
untuk Keperawatan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Arifin,
Ardiansyah. 2003. Pembinaan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Surabaya: Yayasan Mulia Abadi
Manuaba, Ida
Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta : Arcan
Abimayu, Soli
dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV.
Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan
Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.
Saat ini S128Cash sudah menjadi salah satu Bandar Judi Online Teraman dan Terpopuler diseluruh kalangan masyarakat Indonesia, karena Situs ini sendiri sudah mendapatkan Lisensi Resmi dari pusat perjudian Internasional didunia.
BalasHapusBerbagai macam permainan yang sedang Populer tersedia disini, yaitu Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker, Slot Games Online, Tembak Ikan Online dan Klik4D.
S128Cash juga menyediakan berbagai PROMO BONUS yang sangat menarik untuk member Tercintanya, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Ayo, segera bergabung dan raih kemenangan Anda bersama kami.
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola Online Terpercaya